“Selamat Datang di Pusat Edukasi Konservasi Penyu: Bersama Kita Lestarikan Warisan Laut untuk Generasi Mendatang.”
SI PENYU
SI PENYU

Mengapa konservasi Penyu Hijau penting?
Penyu hijau adalah jenis penyu yang mengalami penurunan populasi secara drastis dan yang paling sering melakukan aktivitas peneluran di pantai Jawa Timur. Konservasi Penyu Hijau penting dikarenakan beberapa alasan, antara lain karena perburuan ilegal, perusakan habitat, dan pemanasan global. Salah satu alasan yang mendasari penelitian ini adalah dikarnakan pemanasan global yang membuat suhu panas sehingga menyebabkan sebagian besar penyu yang terlahir menjadi betina. Hal ini mengakibatkan penurunan populasi penyu karena berkurangnya jumlah penyu jantan, yang pada gilirannya mengurangi reproduksi antara penyu jantan dan betina.

Tujuan SI PENYU
Seiring iring waktu berjalan populasi Penyu Hijau terus menerus berkurang, sehinga untuk mengatasi hal tersebut, kami mengembangkan “SI Penyu: Smart Incubator Telur Penyu Berbasis IoT sebagai Media Konservasi dan Edukasi Penyu” yang dilengkapi dengan sistem monitoring, pengaturan suhu untuk menentukan jenis kelamin, dan pemantauan kondisi penyu secara online dan dari jarak jauh melalui sebuah website. Serta website tersebut bisa memberikan edukasi secara interaktif ke anak-anak mengenai peran penyu dalam ekosistem.
Pemantauan Kondisi Penyu
Agar dapat memonitoring serta melakukan pemantauan kondisi Penyu dan Inkubator, kami mengembangkan sistem Monitoring yang dapat diakses disini
Pencetus
Pada bulan Februari 2024, sepasang pelajar bernama Farik Wirata Vemil dan Kian Faraz Daniswara yang saat itu duduk di bangku sekolah kelas 1 SMP, melihat serta mendalami terkait degradasi populasi Penyu terkhususnya Penyu Hijau (Chelonia mydas), dikarnakan berbagai faktor yang salah satunya adalah pemanasan global. Sehingga mereka berdua mencetuskan ide untuk membuat “SI Penyu: Smart Incubator Telur Penyu Berbasis IoT sebagai Media Konservasi dan Edukasi Penyu” lalu sepasang pelajar itu mengikut sertakan ide penelitian bidang IPTR mereka ke lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas)



